Kendala Usaha Ternak Puyuh Petelor
Dalam situasi pandemi Covid 19 ini semua tidak ada yang mungkin bisa berbuat dalam usaha sebagai tambahan penghasilan satu diantaranya ternak puyuh petelor. Samsuri warga Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang Kabupaten yang juga mantan Kepala Desa Kuta menekuni usaha ini sejak September 2020, ia memilih ternak puyuh dengan pertimbangan ,mudah dalam pemeliharaan,tidak memerlukan lahan luas, bisa di kelola sendiri dan mudah dalam pemasaran/penjualan serta pemberian air minum dengan system automatis.
Kini ia memelihara 2.000 ekor puyuh jenis puyuh blaster yang ditempatkan dalam 80 kandang box, dengan modal awal untuk pembuatan kandang, pembelian bibit sebesar 50 juta rupiah yang diperoleh dari pinjaman bank. Untuk pemasaran telor tidak mengalami kendala ,karena sudah ada pedagang yang siap menampung di Pasar Bantarbolang.
Banyak kendala yang ia rasakan dalam mengelola usahanya, begitu memasuki masa pandemi covid-19, hal yang paling dirasakan adalah mahalnya harga pakan ternak, turun atau lesunya harga jual di samping kesulitan dalam permodalan untuk mengembangkan usaha ternak puyuhnya.