Category: Berita
-
Pelantika Ketua TP PKK Desa di Kecamatan Bantarbolang
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Bantarbolang, Ny. Umi Farida melantik Ketua Tim Penggerak PKK Desa yang baru sejumlah 10 orang bertempat di Pendopo Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang, Jumat (15/02/2019).
Acara pelantikan dihadiri oleh Pimpinan Forkompinka (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Bantarbolang, Kepala Desa se Kecamatan Bantarbolang, pengurus PKK Desa dan juga dihadiri oleh Hj. Irna Setiawati selaku Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang beserta jajaran pengurus. Kesepuluh Ketua TP PKK yang dilantik adalah Ketua TP PKK Desa Kuta, Suru, Purana, Sarwodadi, Wanarata, Pegiringan, Kebon Gede, Lenggerong, Banjarsari, dan Desa Glandang.
Camat Bantarbolang, Drs. Abdul Rachman mengharapakan kepada Ketua TP PKK Desa yang baru terlantik dan juga PKK yang lama untuk segera membenahi PKK desanya masing-masing. Karena secara umum PKK di Kecamatan Bantarbolang belum bisa berprestasi secara maksimal. Program unggulan di Kabupaten Pemalang terkait dengan IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) test di Bantarbolang yang PUS (Pasangan Usia Subur)nya sebanyak 11.830 hanya 249 (2,3%) yang melakukan IVA test di tahun 2018. Padahal IVA test sangat penting untuk pendeteksian dini penyakit kanker servik.
Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang, Hj. Irna Setiawati menekankan kepada Ketua TP PKK yang baru untuk tidak merombak secara total kepengurusan PKK, pertahankan kepengurusan lama, Karena apabila dirombak secara total nantinya ketua TP PKK akan mengalami ketimpangan. Berdayakan bendahara PKK untuk mengelola keuangan PKK jangan diampu oleh ketua TP PKK. Hal lain yang ditekankan oleh Ketua TP PKK Kabupaten Pemalang adalah terkait dengan pengurangan penggunaan bahan palstik, Pengurus PKK harus menjadi pelopor untuk program tersebut. Hindari bungkus makanan dengan plastik karena plastik yang menjadi sampah tidak akan hancur atau terurai .
-
PKK Desa Kuta Kenalkan Ketrampilan Teknik Decoupage
Bertempat di Sanggar Ketrampilan PKK, komplek alun-alun Kabupaten Pemalang Fitria Darmawati, salah seorang anggota PKK Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang mempresentasikan pemanfaatan botol kaca bekas menjadi vas bunga dengan teknik ketrampilan decoupage, Senin 11 Februari 2019. PKK Desa Kuta didaulat untuk mewakili PKK Kecamatan Bantarbolang pada acara yang diselenggarakan secara rutin oleh TP PKK Kabupaten Pemalang. Acara ini dihadiri oleh Ibu-ibu Dharma Wanita dari berbagai OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang ada di Kabupaten Pemalang.
Fitria Darmawati menjelaskan secara urut dan gamblang tentang teknik decoupage. Teknik ini sangat mudah, namun membutuhkan ketelitian dalam memadukan warna dasar dengan warna tisu decoupage yang akan ditempelkan. Dan inilah bahan dan cara membuat botol bekas menjadi vas bunga yang menarik , bahan : Botol beling ukuran bebas, Cat tembok warna sesuai selera, Lem crona, Tisu decoupage, Spon, Kuas, Alat pengering / bisa menggunakan hairdryer, Koran bekas untuk alas meja.
Cara membuat : pertama, Siapkan botol dalam keadaan bersih dan kering, kemudian oleskan cat tembok kepermukaan botol menggunakan spon dengan cara ditutul/ditekan-tekan, untuk awal pengecatan tipis-tipis saja, lalu keringkan dengan hairdryer. Kedua, Setelah cat dipermukaan botol kering, ulangi proses pengecatan hingga permukaan botol tertutup rapat, kemudian keringkan lagi menggunakan hairdryer. Biasanya sampai tiga tahap pengecatan. Ketiga Kemudian kita ambil tisu decoupage, kelupas tisu decoupage, potong dengan mengikuti bentuk gambar. Terakhir , Ambil botol yang sudah dicat, oleskan lem crona pada permukaan botol yang mau ditempel gambar, tempelkan gambar, keringkan.
-
Bupati Pemalang Resmikan Gedung Puskesmas Bantarbolang
Bupati Pemalang, H. Junaedi, SH.MM. meresmikan proyek-proyek APBD Kabupaten Pemalang Tahun Anggaran 2016-2018 , bertempat di halaman Puskesmas Bantarbolang Kabupaten Pemalang pada hari Kamis, 7 Februari 2019. Untuk Kecamatan Bantarbolang ada tiga proyek yang diresmikan yakni Rehabilitasi Puskesmas Bantarbolang, Rehabilitasi DI Glandang dan rehabilitasi Tebing Kali Waluh di Desa Glandang dan Sambeng.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pemalang, dr Erna Nuraini, MHLTh, Sc, dalam sambutannya mengatakan Puskesmas Bantarbolang yang dulunya merupakan bangunan kecil kini lebih megah dan menarik, bangunannya nampak bersih setelah ada proyek rehabilitasi yang selesai di bangun tahun 2018. Pengunjung Puskesmaspun bertambah banyak, namun dr. Erna berharap banyaknya pengunjung Puskesmas bukan berarti bertambah banyak orang yang sakit, tapi bertambah banyak orang yang sehat untuk berkonsultasi tentang kesehatan di Puskesmas Bantarbolang.
Bupati Pemalang dalam sambutannya mengatakan bahwa untuk Kabupaten Pemalang telah ada 36 lokasi proyek pembangunan yang telah diresmikan yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBN dan dana pendampingan dari APBD Kabupaten Pemalang untuk tahun anggaran 2016 sampai tahun 2018. Puskesmas yang merupakan fasilitas kesehatan harus dimanfaatkan agar derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Pemalang meningkat. Lebih lanjut Bupati Pemalang mengingatkan kepada para kepala Desa agar dalam menyusun RPJMDes (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) tidak boleh bertentangan dengan RPJM daerah dan nasional, dalam menentukan kegiatan harus utuh tidak boleh bertentangan dengan peraturan perundangan yang lebih tinggi. Kearipan lokal dan potensi desa harus dikembangkan melalui inovasi agar desa-desa lebih maju untuk kesejahteraan masyarakat, demikian tegas Bupati Pemalang.
-
Taman Baca Kupu-kupu Desa Kuta Adakan Acara Matematika Ceria
Anak-anak usia TK dan SD Desa Kuta mengikuti acara matematika ceria yang diselenggarakan oleh para relawan Taman Baca Kupu-kupu bertempat di Pendopo Balai Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang, Minggu ( 03/02/2019).
Acara matematika ceria merupakan kegiatan belajar matematika dengan cara menyenangkan. Anak-anak yang hadir dibagi dalam lima kelompok, disetiap kelompok diberi kesempatan belajar menghitung dengan cepat, dengan menjawab pertanyaan dari para relawan. Kelompok yang paling banyak menjawab pertanyaan dengan benar akan diberi poin, selanjutnya kelompok dengan poin terbanyak diberi hadiah oleh para relawan.
Anisa Nur Khakim salah satu relawan Taman Baca yang berasal dari Belik mengatakan, bahwa kegiatan matematika ceria rencananya akan dilaksanakan secara rutin setiap bulan. Ini adalah kegiatan outdoor/luar ruangan yang ketiga dari Taman Baca Kupu-kupu Desa Kuta. Kami merasa senang disini karena anak-anak sangat antusias dalam mengikuti setiap kegiatan.
-
Ibu-Ibu Desa Kuta Ikuti Pelatihan Ketrampilan Teknik Decoupage
Sebanyak 20 orang , Ibu-Ibu Pengurus TP PKK Desa Kuta mengikuti kegiatan Pelatihan Teknik Decoupage dan Sosialisasi Gerakan Ibu Membacakan Buku Untuk Anak, yang diselenggarakan di Pendopo Balai Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang, Kamis (31/01/2019).
Kegiatan yang diselenggarakan oleh para relawan Taman Baca Kupu-Kupu Desa Kuta dilaksanakan secara gratis dengan menghadirkan relawan dari Tim Crona Academy Semarang. Aditya, salah seorang relawan mengatakan bahwa teknik decoupage adalah seni menempelkan kertas tisu decoupage ke media, dalam hal ini media yang digunakan adalah botol bekas. Botol bekas terlebih dahulu dicat dengan cat tembok sebanyak 3 lapis dan setelah kering baru ditempeli kertas decoupage. Kertas decoupage merupakan kertas yang menyerupai tisu yang bergambar. Adytia lebih lanjut menjelaskan bahwa teknik ini selain menggunakan botol bekas sebagai media, juga bias menggunakan kayu. Dengan teknik decoupage ini botol bekas dapat dijadikan barang yang bernilai ekonomis dengan dijadikan sebagai vas bunga, atau hiasan lain.
Dalam pelatihan ini para peserta lansung diajak mempraktikan hingga botol bekas tersebut menjadi vas bunga yang menarik. Selain pelatihan Ibu-ibu diberikan sosialisasi mengenai gerakan ibu-ibu membacakan buku untuk anak yang disampaikan oleh relawan Taman Baca Kupu-Kupu.
-
Warga Lanjut Usia Desa Kuta Antusias Ikuti Kegiatan Posyandu Lansia
Sebanyak lima puluh orang lanjut usia dari Dusun Suwuk Desa Kuta menghadiri kegiatan Posyandu Lansia “Tunas Muda I” Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Karena belum memiliki tempat khusus Kegiatan Posyandu dilaksanakan dirumah warga tepatnya di RT 004 RW 004 Desa Kuta (Selasa, 29/01/2019).
Alur Kegiatan Posyandu Lansia sama dengan kegiatan yang ada di Posyandu Balita, Meja 1 : Pendaftaran, Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya. Meja 2: Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan darah. Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat) kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : tekanan darah, berat badan, tinggi badan. Meja 4: Penyuluhan, penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan tambahan. Meja 5: Pelayanan medis, Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas Bantarbolang, yakni Mikyal Nahdalina meliputi kegiatan pemeriksaan dan pengobatan ringan.
Endang Sri Supriyati, bidan Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang mengatakan bahwa di Desa Kuta ada dua Posyandu Lansia yang sudah berjalan yakni Tunas Muda I berada di Dusun Suwuk dan Tunas Muda II yang berada di Dusun Sipanjang. Lebih lanjut Endang Sri Supriyati menjelaskan bahwa tujuan dari Posyandu lansia adalah meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya dan meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia. Kegiatan Posyandu Lansia diakhiri dengan kegiatan senam lansia yang dilakukan sambil duduk dengan dipandu oleh para kader dan bidan dari Puskesmas Bantarbolang.
-
Puskesmas Bantarbolang Selenggarakan Kelas Ibu Hamil di Desa Kuta
Sebanyak 23 ibu hamil dari berbagai dusun di Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang mengikuti kegiatan Kelas Ibu Hamil yang diselenggarakan oleh Puskesmas Bantarbolang Kabupaten Pemalang, bertempat di rumah bidan Desa Kuta, Sabtu pagi (26/01/2019).
Kelas Ibu Hamil yang tergabung dalam Kelas Kasih Ibu dihadiri juga oleh Kepala Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang, Cahyono. Dalam kesempatan tersebut Kepala Desa Kuta menghimbau kepada para ibu hamil untuk selalu berkonsultasi dengan tenaga kesehatan terdekat dalam hal ini bidan Desa Kuta, apabila ada keluhan atau gejala yang terkait dengan kehamilannya. Sebagai insan beragama jangan lupa selalu berdoa agar nanti dapat melahirkan dengan sehat dan selamat, baik bayi maupun ibunya.
Materi Kelas ibu hamil kali ini disampaikan oleh Suparmi dan Endang Sri Supriyati, bidan Puskesmas Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang. Para ibu-ibu diberi pemahaman tentang kehamilan, tanda-tanda persalinan, perawatan bayi baru lahir, Inisiasi Menyusu Dini (IMD), pembuatan akta kelahiran dan program Keluarga Berenca (KB)
Endang Sri Supriyati mengatakan bahwa Kelas ibu hamil pesertanya ibu hamil pada umur kehamilan 20 s/d 32 minggu, karena pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompok yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas dan perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran. Pada sesi akhir pertemuan para ibu hamil diajak untuk melakukan senam, dan diharapkan dapat dilanjutkan dirumahnya masing-masing.
-
Desa Kuta Selenggarakan Malam Wungon Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke 444
Pemerintah Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang menyelenggarakan Malam Wungon dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke- 444 bertempat di Pendopo Balai Desa Kuta, Rabu (23/01/2019).
Malam wungon yang dihadiri oleh segenap perangkat desa, anggota BPD (Badan Permusyawaratan Desa), tokoh masyarakat, agama dan tokoh pemuda dari 5 dusun yang ada di Desa Kuta ini diisi dengan kegiatan khataman Al qur’an, tahlil dan doa bersama. Sebelum acara dimulai Cahyono, Kepala Desa Kuta mengatakan bahwa pengisian kegiatan malam wungon hari jadi Kabupaten Pemalang dengan kegiatan Islami harus kita dukung dan kita pertahankan.
Pembacaan Al Qur’an sebanyak 30 juz oleh 30 orang dimulai pada pukul 21.00 WIB, sementara yang lain dengan membaca surat Al Ikhlas dan berakhir pukul 22.00 WIB. Setelah khotmil Qur’an selesai dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama yang berakhir pada pukul 23.00 WIB.
Di tempat yang berbeda yakni di sanggar seni Kuta Laras yang berdampingan dengan Balai Desa Kuta pada malam yang sama para seniman Desa Kuta ikut meramaikan malam wungon dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pemalang dengan kegiatan “klenengan” hingga larut malam.
-
Kader Kesehatan Desa Kuta Ikuti Pelatihan Konseling PMBA
Sebanyak 20 orang Kader Kesehatan Desa Kuta mengikuti kegiatan Pelatihan Konseling PMBA (Pemberian Makanan Bayi dan Anak), bertempat di Rumah Bidan Desa Kuta Kecamatan Bantarbolang Kabupaten Pemalang, Rabu (23/01/2019).
Pelatihan yang dilaksanakan oleh Puskemas Bantarbolang rencananya diselenggarakan selama dua hari, bertindak selaku pemateri adalah Nanik Setyowati (nutrisionis), Nurasih (gizi), Nanda Maysa Rahma (Promosi Kesehatan) dan Endang Sri Supriyati yang kesemuanya berasal dari Puskesmas Bantarbolang.
Acara dimulai dengan sambutan oleh Kepala Desa Kuta, Cahyono. Dalam sambutannya Kepala Desa Kuta mengharapkan kepada para peserta, walaupun ini adalah pelatihan yang kedua, peserta tetap serius mengikuti pelatihan sampai selesai. Setelah pelatihan para peserta harus bisa membuat rencana kerja tindak lanjut, kaitannya dengan konseling PMBA. Pada akhirnya kegiatan ini akan memberikan manfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Desa Kuta.
Menurut Nanik Setyowati, salah satu pemateri pelatihan mengatakan bahwa tujuan pelatihan Konseling PMBA adalah untuk mencegah terjadinya stunting. Stunting merupakan kekurangan gizi kronis akibat kekurangan asupan zat gizi dalam waktu yang lama, biasanya diikuti dengan frekuensi sering sakit, yang disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pengasuhan, penggunaan air yang tidak bersih, lingkungan yang tidak sehat, terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan. Stunting terkait erat dengan gangguan perkembangan kognitif dan produktivitas. Masa janin sampai usia dua tahun saat ini sering disebut 1.000 Hari Pertama Kehidupan (1.000 HPK) atau sering juga disebut periode kritis atau periode sensitif. Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang cepat dibandingkan dengan periode lainnya. Namun demikian, justru pada periode tersebut terjadi gangguan pertumbuhan yang cukup serius pada anak.